Ratih Purwasih - Pernahkah dulu

Posted on | Friday, May 29, 2015 | No Comments

Pernahkah dulu aku paksakan
kau harus menulis surat cintamu
Pernahkah dulu aku paksakan
Kau harus aku mengajak aku berkencan
Tapi maumu sendiri
Tapi memang kita suka
Semua karena rasa cinta
Pernahkah dulu aku meminta
gaun pengantin berenda biru
Pernahkah dulu aku meminta
Kita bersumpah di depan penghulu
Tanpa restu kedua orang tuaku
Rela aku rela demi kamu
Tapi setelah diri
Berkorban seutuhnya untukmu
Tega kau lakukan itu
Tinggal serumah dengan yang lain
Jangankan diriku
Semua pun kan marah
Wanita mana yang mau di madu
Pernahkah dulu aku paksakan
Kau harus menulis surat cintamu
Pernahkah dulu aku paksakan
Kau harus aku mengajak aku berkencan
Tapi maumu sendiri
Tapi memang kita suka
Semua karena rasa cinta
Pernahkah dulu aku meminta
Gaun pengantin berenda biru
Tapi sekarang aku yang minta
Putuskan saja ikatan cintaku
Biarku sendiri mencari jalan hidupku
Ibu maafkan anakmu..
Tapi setelah diri
Berkorban seutuhnya untukmu
Tega kau lakukan itu
Tinggal serumah dengan yang lain

Jangankan diriku
Semua pun kan marah
Wanita mana yang mau di madu

Ratih Purwasih - Surat cinta

Posted on | Thursday, May 28, 2015 | No Comments

 Membaca surat cinta
Yang tuan tuliskan
Ingat kisa cinta Siti Nurbaya

Merangkaikan pujian berperibahasa
Ku tahu maksudnya
Menyanjung diriku

Wajah cantik dan ayu siapa yang punya
Mata lentik dan sayu siapa yang punya
Ku yang bangga, bahagia, siapa yang punya
Kalau bukan tuan kekasih saya

Wajah cantik dan ayu siapa yang punya
Mata lentik dan sayu siapa yang punya
Ku yang bangga, bahagia, siapa yang punya
Kalau bukan tuan kekasih saya

Pandainya tuan pula
Membuat bahagia
Pada yang pertama mengenal cinta

Tak pernah sekalipun aku melupakan
Membaca suratmu
Surat tanda cinta

Wajah cantik dan ayu siapa yang punya
Mata lentik dan sayu siapa yang punya
Ku yang bangga, bahagia, siapa yang punya
Kalau bukan tuan kekasih saya

Widyawati - Potret kekasih

Posted on | Friday, May 22, 2015 | No Comments

 Potretmu kasih kau kirimkan padaku
Dari rantau sana
Kata nan mesra tulisan tangan
Untuk dinda tercinta

Setahun kini usai sudah
Setahun penuh dendam rindu
Potretmu jua pelipur lara
Kawan yang setia

Dimana juga aku berada
Kemanapun ku pergi
Potretmu slalu ku bawa serta
Tak pernah berpisah

Walaupun potret usang sudah
Ku simpan dan ku belai sayang
Takkan ku buang begitu saja
Sampai masa datang

Potretmu jua pelipur lara
Kawan yang setia

Dimana juga aku berada
Kemanapun ku pergi
Potretmu slalu ku bawa serta
Tak pernah berpisah

Walaupun potret usang sudah
Ku simpan dan ku belai sayang
Takkan ku buang begitu saja
Sampai masa datang

Titiek Sandhora - Biarkan daku pergi

Posted on | Thursday, May 21, 2015 | No Comments


Ku pergi takkan kembali
Jangan engkau sakit hati
Baru kini aku tahu
Engkau bukan pilihan hatiku

Maafkanlah salahku
Yang t’lah ku buat dahulu
Ku berikan harapan
Kepadamu waktu perkenalan

Berikanlah harapan
(Jangan mengharapkan aku lagi)
Pada hatiku yang rindu
(Hatimu terlalu suci)

Walau sedikit balasa
(Semoga, kuatkanlah imanmu)
Cukup sudah pengobat cintaku

Tantowi Yahya - Pertemuan adam dan hawa

Posted on | Tuesday, May 19, 2015 | No Comments


Aku belum percaya
Abang sayang padaku
Ambil sebilah pisau
Belah saja dadaku

Ai ai ai, aku tak mau
Kalau abang lagi serius, ngeri deh
Aku sayang sayang padamu

Dalam kisah antara Adam dan Hawa
Bercanda di taman bunga
Kita pun demikian

Tolong abang buktikan
Kisah Adam dan Hawa
Sama seperti kita
S’lalu ingin berdua

Ai ai ai, abang bergurau
Nanti di dengar orang
Aku sangat sayang padamu

Kini aku bertanya
Mana buktinya sayang
Ku petik setangkai bunga
Ku berikan pada abang

Ai ai ai, mana yang patut
Adik yang menjadi bunga
Boleh abang yang memetiknya..

Iklim - Bukan aku tak cinta

Posted on | Thursday, May 14, 2015 | No Comments

Saat kita berpisah
Kau pegang erat tanganku
Sepertinya tak merelakan
Kepergianku untuk meninggalkanmu

Dermaga saksi bisu
Waktu ku kucup keningmu
Perlahan kau lepaskan pegangan tanganku
Aku lihat kau menangis...

Lambaian tanganmu
Masih ku ingat selalu
Itu yang terakhir
Ku melihat dirimu

Sudah sering kau kirim surat
Namun tak pernah aku jawab
Lalu kau kirimkan undangan
Agar kau tak berharap

Bukannya aku tak tega
Bukan pula aku tak cinta
Kerana orang tua
Yang tak merestui cinta kita

Gesang - Jembatan merah

No Comments

Jembatan Merah sungguh gagah..
Berpagar gedung indah
Sepanjang hari yang melintasi
Silih berganti

Mengenang susah hati patah
Ingat jaman berpisah
Kekasih pergi sehingga kini
Belum kembali

Biar Jembatan Merah
Andainya patah akupun bersumpah
Akan kunanti dia di sini
Bertemu lagi

Lavenia - Melody Memory

Posted on | Tuesday, May 12, 2015 | No Comments

 Tiada direncana apa yang terjadi
Hingga tercipta memory
Dulu aku menduga itu hanyalah mimpi
Baru kini ku sadari

Walau berjuta kata yang ingin ku ucapkan
Takkan mampu bercerita
Tentang cinta yang ada hanyalah dirasakan
Engkau dan aku berdua

Bunga-bunga berseri penuh warna warni
Menghiasi hati nuraniku yang bernyanyi
Melagukan melody memory
Lala lala lala, u uhuu hu.., oh bahagia denganmu..

Bunga-bunga berseri penuh warna warni
Menghiasi hati nuraniku yang bernyanyi
Melagukan melody memory
Lala lala lala, u uhuu hu.., oh bahagia denganmu..

Walau berjuta kata yang ingin ku ucapkan
Takkan mampu bercerita
Tentang cinta yang ada hanyalah dirasakan
Engkau dan aku berdua

Bunga-bunga berseri penuh warna warni
Menghiasi hati nuraniku yang bernyanyi
Melagukan melody memory
Lala lala lala, u uhuu hu.., oh bahagia denganmu..

Bunga-bunga berseri penuh warna warni
Menghiasi hati nuraniku yang bernyanyi
Melagukan melody memory
Lala lala lala, u uhuu hu.., oh bahagia denganmu..

D'lloyd - Oh dimana

Posted on | Friday, May 8, 2015 | No Comments

Oh di mana
Akan kucari
Kelembutan
Yang Abadi

Hanya padamu
Yang kuharapkan
Semuanya
Telah kuserahkan

[ korus ]
Tapi mengapa
Engkau yang menghancurkan
Setelah diriku
Kuserahkan

Tapi mengapa
Engkau yang melenyapkan
Cita-cita suci
Kuimpikan

Obbie Messakh - Elegi rindu

Posted on | Thursday, May 7, 2015 | No Comments

Yang, selamat bermimpi
Ku ucapkan untukmu dari sini
Yang, sebelum terlena
Ukirlah nama di relung hatimu

Yang, cepatlah kau datang
Pintu mimpiku terbuka untukmu
Bawalah daku dalam mimpimu
Seperti kau lihat disini
Dimataku hanya ada kamu

Bermimpilah, bermimpi kita
Bagai ratu dan raja sehari
Bermimpilah, bermimpi kita
Tentang pulau Bali disana

Tempat yang kita janjikan
Pergi berbulan madu
Bunga-bunga Kintamani menari

Yang, selamat bermimpi
Ku ucapkan untukmu dari sini
Yang, sebelum terlena
Ukirlah nama di relung hatimu

Yang, cepatlah kau datang
Pintu mimpiku terbuka untukmu
Bawalah daku dalam mimpimu
Seperti kau lihat disini
Dimataku hanya ada kamu

Bermimpilah, bermimpi kita
Bagai ratu dan raja sehari
Bermimpilah, bermimpi kita
Tentang pulau Bali disana

Tempat yang kita janjikan
Pergi berbulan madu
Bunga-bunga Kintamani menari

Maya Angela - Emansipasi wanita

Posted on | Wednesday, May 6, 2015 | No Comments

Aku takkan diam membisu
Dalam deritaku
Aku takkan mungkin menyerah
Pada nasibku

Walau aku seorang wanita
Emansipasi menggebu dalam dada

Semenjak Kartini terlahir di hari itu
Contoh dan teladan diberi pada kaumku
Wanita bukan budak yang hina
Anggap lama semua kaum pria

Bukit pun ku daki, laut ku seberangi
Mencari bahagia
Aku disakiti, aku di ingkari
Dan aku di hina

Apa pria tega menghina wanita
Sayang, sayang, sayang
Adam tanpa Hawa tak ada artinya
Sayang, sayang, sayang

Semenjak Kartini terlahir di hari itu
Contoh dan teladan diberi pada kaumku
Wanita bukan budak yang hina
Anggap lama semua kaum pria

Bukit pun ku daki, laut ku seberangi
Mencari bahagia
Aku disakiti, aku di ingkari
Dan aku di hina

Apa pria tega menghina wanita
Sayang, sayang, sayang
Adam tanpa Hawa tak ada artinya
Sayang, sayang, sayang

Popular Posts